Manajemen Ilmiah
Taylor adalah orang yang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah karena hasil penelitiannya yang telah dibukukan tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak pada tahun 1886, dijadikan sebagai pegangan penting bagi buruh dan para manajer. Dalam penelitiannya itu, ia berpendapat bahwa efisiensi perusahaan rendah karena bayak waktu gerak-gerak buruh yang tidak produktif.
Kritik yang sangat keras dari para ahli perilaku yang mengecam penganut Taylor menyatakan bahwa Taylor dan para penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi. Untuk mengatasi kelemahan pendekatan manajemen klasik, muncul pemikiran para ahi berikkutnya dengan baru yang disebut teori organisasi klasik.
Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga teori administatif. Salah seorang tokohnya adalah Fayol (1841-1925).Fayol terkenal sebagai bapak teori ilmiah. Dalam bukunua yang terkenal dengan judul Administration Industrielle et Generele, Fayol mengemukakan teori dan tekni administratif untuk mengelola organisasi yang kompleks. Sebagai maneje utama di pabrik tambang dan metarulrgi yang sangat terkaenal di Eropa, Fayol yakin bahwa kesuksesannya merupakan keterampilan mengmbangkan pengalaman dan ntrospeksi. Selain itu, Fayol juga mengetengahkan empat belas prinsip administrasi yang sangat terkenal dan fungi manajemen, yaitu Planning, Commanding, Coordinating and Controlling.
Ahli lain dalam teori adalah Gulick, Urwick, Sheldon, Mooney dan Max Webber. Max Webber merupakan seorang Jerman peletak dasar sosiologi di Jerman, yang kemudian dikenal sebagai bapak Birokrasi, ikut serta mempengaruhi perkembangan teori administrasi. Birokrasi menurut Webber merupakan ciri dan pola organisasi yang strukturna dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan tenaga ahli secara maksimal.
Adapun kritik terhadap pendekatan teori organisasi klasik, antara lian:
a) Merangsang berfikir yang mengutamakan konformitas dan formalitas.
b) Merupakan rutinitas yang membosankan.
c) Ide-ide inovatif tidak sampai kepada oengambil keoutusan karena panjangnya jalur komunikasi.
d) Tidak memperhitungkan organisasi nonformal yang seringkali berpengaruh terhadap organisasi formal.
e) Dijalankan secara berlebihan.
f) Terlalu banyak aturan yang berbelit-belit.
g) Kecendrungan menjadi orweian yaitu keinginan birokrasi mencampuri (turut melaksanakan, bukan mengendalikan urusan).
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/08/perkembangan-teori-manajemen/
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/08/perkembangan-teori-manajemen/
0 komentar:
Posting Komentar